Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Ternak Lele Pemula yang baik dan benar, Lengkap Bro!


Sobat Sidomulyo Farm, Kali ini kami akan membagikan informasi yang sangat menarik bagi pemula yaitu cara ternak ikan lele yang baik dan benar.

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang mampu hidup di dalam kepadatan tinggi. Ikan ini miliki tingkat konversi pakan jadi bobot tubuh yang baik. Dengan pembawaan seperti ini, ternak ikan lele bakal benar-benar menguntungkan misalnya dikerjakan secara intensif.

Terdapat dua segmen usaha ternak ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk membuahkan benih ikan lele, namun segmen pembesaran punya tujuan untuk membuahkan ikan lele siap konsumsi. Pada peluang kali ini alamtani bakal mengkaji tahap-tahap persiapan ternak ikan lele segmen pembesaran.

Ilustrasi: Ikan Lele - *Source: pexels


Penyiapan kolam daerah ternak ikan lele

Ada berbagai macam jenis kolam yang mampu digunakan untuk daerah ternak ikan lele. Setiap jenis kolam miliki kelebihan dan kelemahan masing-masing misalnya ditinjau berasal dari segi usaha ternak. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap memperhitungkan suasana lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada. Baca: Simbar Telak Ayam Bangkok

Beberapa kolam yang lazim digunakan di dalam ternak ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, budidaya ikan lele bioflok, jaring apung dan keramba . Namun di dalam artikel ini kita bakal mengkaji kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan. Sebagai ilmu tambahan, silakan baca langkah memicu kolam ikan. Tahapan yang mesti dikerjakan di dalam buat persiapan kolam tanah adalah sebagai berikut:

a. Pengeringan dan pengolahan tanah

Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam mesti dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya cahaya matahari. Sebagai patokan, misalnya permukaan tanah sudah retak-retak, kolam mampu dianggap sudah lumayan kering.

Pengeringan kolam punya tujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang memicu bibit penyakit. Mikroorganisme berikut mampu bekembang berasal dari periode ternak ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, beberapa besar mikroorganisme patogen bakal mati.

Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan mengikis gas beracun yang tertimbun di di dalam tanah. Baca: Ciri Ayam Pukul Saraf

Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat susunan lumpur hitam yang terdapat di basic kolam. Lumpur berikut umumnya berbau busuk gara-gara menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk berasal dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.

b. Pengapuran dan pemupukan

Pengapuran berfaedah untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan menolong memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor.

Pengapuran dikerjakan dengan langkah ditebar secara merata di permukaan basic kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah supaya kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per mtr. persegi, atau bergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah jadi banyak kapur yang dibutuhkan. Baca: Kehebatan Ayam Jalak Emas Sebagai Ayam Laga

Langkah sesudah itu adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang direkomendasi adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per mtr. persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per mtr. persegi. Pemupukan basic kolam punya tujuan untuk sediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota berikut berfaedah untuk makanan alami ikan lele.

c. Pengaturan air kolam

Ketinggian air yang ideal untuk ternak ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam dikerjakan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isikan dengan air sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.

Dengan kedalaman seperti itu, cahaya matahari masih mampu tembus sampai basic kolam dan terlalu mungkin biota basic kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.

Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.

Cara ternak lele pemula

Pemilihan benih ikan lele

Tingkat keberhasilan ternak ikan lele benar-benar ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa diternakkan di Indonesia. Kami menyarankan jenis ikan lele Sangkuriang yang dikembangkan BBPBAT Sukabumi. Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan berasal dari lele dumbo. BBPBAT mengembangkan ikan lele sangkuriang gara-gara kualitas lele dumbo yang selagi ini beredar di penduduk jadi menurun berasal dari selagi ke waktu.

Benih ikan lele mampu kita dapatkan dengan langkah belanja atau melakukan pembenihan ikan lele sendiri. Untuk memicu pembenihan sendiri silakan baca langkah pembenihan ikan lele dan teknik pemijahan ikan lele.

a. Syarat benih unggul

Benih yang ditebar mesti benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas berasal dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan berikut menantang arah arus air dan mampu bertahan bermakna gerakan renangnya baik.

Ukuran benih untuk ternak ikan lele umumnya miliki panjang lebih kurang 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata supaya ikan mampu tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, di dalam jangka selagi pemeliharaan 2,5-3,5 bulan bakal didapatkan lele ukuran mengonsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.

b. Cara menebar benih

Sebelum benih ditebar, melakukan penyesuaian iklim khususnya dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke di dalam kolam. Biarkan selama 15 menit supaya terjadi penyesuaian suhu daerah benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini berfaedah menghambat stres pada benih.
Tebarkan benih ikan lele ke di dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per mtr. persegi. Semakin baik kualitas air kolam, jadi tinggi kuantitas benih yang mampu ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih berasal dari 40 cm selagi benih ditebar. Hal ini melindungi supaya benih ikan mampu menjangkau permukaan air untuk mengambil alih pakan atau bernapas. Pengisian kolam selanjutnya sesuai dengan ukuran tubuh ikan sampai meraih ketinggian air yang ideal.

Menentukan kapasitas kolam

Berikut ini langkah mengkalkulasi kapasitas kolam untuk ternak ikan lele secara intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 mtr. (kedalaman yang dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang direkomendasi adalah 200-400 ekor per mtr. persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4 mtr. maka kuantitas bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor, maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.
Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit berasal dari kolam tembok.

Pakan untuk ternak ikan lele

Pakan merupakan komponen ongkos terbesar di dalam ternak lele. Ada banyak sekali merk dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil berasal dari satu. FCR adalah rasio kuantitas pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, jadi baik kualitas pakan.

Untuk meraih hasil maksimal dengan ongkos yang minimal, terapkan bantuan pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik jadi mahal, silakan coba memicu sendiri pakan lele alternatif. 

a. Pemberian pakan utama

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele mesti banyak punya kandungan protein hewani. Secara lazim kadar nutrisi yang diperlukan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.

Berbagai pelet yang dijual dipasaran biasanya sudah ditambah dengan info kadar nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai pilih mana yang mampu dipercaya. Ingat, jangan sampai belanja pakan kadaluarsa.
Pakan mesti diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara lazim tiap-tiap harinya ikan lele membutuhkan pakan 3-6% berasal dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram membutuhkan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian tiap-tiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan menyesuaikan ulang kuantitas pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, kadar bantuan pakan dikurangi jadi 3% berasal dari bobot tubuh.

Jadwal bantuan pakan sebaiknya sesuai dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi bantuan pakan pada ikan yang masih kecil mesti lebih sering. Waktu bantuan pakan mampu pagi, siang, sore dan malam hari.

Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan bantuan pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan mesti jeli lihat reaksi ikan. Berikan pakan selagi ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti misalnya ikan sudah keluar malas untuk menyantapnya.

b. Pemberian pakan tambahan

Selain pakan utama, mampu dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian pakan tambahan benar-benar menolong menghemat ongkos pengeluaran pakan yang menguras kantong.

Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, mampu dipertimbangkan bantuan ikan rucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan berasal dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia gara-gara ukuran atau cacat di dalam penangkapannya. Bisa juga dengan memicu belatung berasal dari campuran ampas tahu.

Keong mas dan limbah ayam mampu diberikan dengan pengolahan khususnya dahulu. Pengolahannya mampu dikerjakan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam membersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.

Satu perihal yang mesti diperhatikan di dalam memberi tambahan pakan ikan lele, jangan sampai telat atau kurang. Karena ikan lele membawa pembawaan kanibal, yaitu suka memangsa sejenisnya. Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya bakal memangsa ikan yang lebih kecil.

Pengelolaan air

Hal mutlak lain di dalam ternak ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untuk meraih hasil maksimal kualitas dan kuantitas air mesti senantiasa terjaga.

Awasi kualitas air berasal dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di basic kolam. Timbunan berikut bakal mengakibatkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk.

Apabila sudah keluar bau busuk, membuang sepertiga air bagian bawah. Kemudian isikan ulang dengan air baru. Frekuensi pembuangan air benar-benar bergantung pada formalitas bantuan pakan. Apabila di dalam bantuan pakan banyak mengakibatkan sisa, perubahan air bakal lebih sering dilakukan.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang paling lazim di dalam ternak ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang jadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalur masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.

Penyakit pada ternak ikan lele mampu mampir berasal dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini memicu berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.

Untuk menghambat munculnya penyakit infeksi adalah dengan melindungi kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, melindungi kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga mampu terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk sadar lebih jauh perihal pengendalian penyakit silakan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele.

Panen ternak ikan lele

Ikan lele mampu dipanen setelah meraih ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu mampu dicapai di dalam tempo 2,5-3,5 bulan berasal dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan mengonsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor umumnya meraih ukuran 500 gram per ekor.

Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan supaya tidak membuang kotoran selagi diangkut. Pada selagi ikan lele dipanen melakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran bakal meningkatkan pendapatan bagi peternak.

Baca: Sisik Kaki Ayam Yang Memiliki Katuranggan Mematikan

Artikel Menarik Lainnya:

Artikel terkait: cara ternak lele pemula, cara ternak lele cepat panen, cara ternak lele yang baik dan benar, cara budidaya ikan lele di terpal, modal ternak lele, cara budidaya ikan lele kolam terpal bagi pemula, cara ternak lele di ember, budidaya ikan lele bioflok